Ayam buras adalah ayam jinak yang telah terbiasa hidup
ditengah masyarakat. Di daerah yang padat penduduknya seperti pulau Jawa, ayam
buras berkeliaran di berbagai tempat dan mampu beradaptasi di berbagai
lingkungan dan iklim yang ada. Umumnya ayam itu dipelihara secara ekstensif,
bebas berkeliaran di halaman rumah, lapangan, kebun dan tempat-tempat lain di
sekitar kampung atau daerah pemukiman manusia. Karena tempat hidup mencari
makanan itulah sebabnya namanya disebut ayam kampung.
Ayam buras adalah singkatan dari ayam bukan ras, yaitu
semua ayam tidak termasuk ayam ras, seperti ayam hutan, ayam hias, kedu, dan
ayam kampung. Istilah ayam buras sebenarnya hanya untuk mengganti nama ayam
kampung. Sebab nama ayam kampung menimbulkan kesan yang kurang baik, remeh dan
kurang berbudaya. setelah cara pemeliharaan ayam kampung diperbaharui dan ada
perhatian dalam budidaya, serta ada arah untuk mengembangkannya komersial,
disebutlah ayam kampung itu ayam buras (bukan ras) untuk membedakan dengan ayam
ras luar negeri yang sebelumnya telah berkembang menjadi ayam komersial.
Model pengembangan usaha ayam buras merupakan suatu
perangkat pengembangan yang dapat diintroduksikan dan dikembangkan oleh
petani-peternak di pedesaan. Perangkat tersebut terdiri atas masukan, luaran,
hasil, dampak, dan faktor-pendukung. Pengembangan ayam buras terutama diprioritaskan
untuk peternakan rakyat, karena teknologinya sederhana, dapat dilaksanakan
secara sambilan, mudah dipelihara, cocok untuk skala usaha keluarga di
pedesaan, daya adaptasinya tinggi, serta lebih tahan terhadap penyakit dibanding
ayam ras. Namun, pengembangan ayam buras pangan dan kecukupan daging pada tahun
2010.
Produktivitas ayam buras
beragam, bergantung pada sistem pemeliharaan dan keragaman individu baik
produksi telur, pertambahan bobot badan, dan tingkat mortalitas yang tinggi
terutama pada DOC dan ayam muda. Pola pemeliharaan ayam buras pada umumnya masih
dilakukan secara ekstensif-tradisional, dengan skala pemeliharaan 5−10 ekor/KK
dan pemberian pakan seadanya. Pemeliharaan ayam buras secara semiintensif dan
intensif, dengan skala kepemilikan lebih dari 50 ekor/KK lebih menguntungkan
dibanding pemeliharaan secara tradisional. Ketersediaan dan dukungan teknologi
spesifik lokasi, antara lain teknologi perbibitan, pakan, dan pengendalian
penyakit, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas ayam buras.
Untuk meningkatkan efisiensi
usahatani ayam buras, sebaiknya pemeliharaannya dilakukan secara semiintensif
atau intensif, perbaikan kualitas dan kuantitas pakan, dengan skala
pemeliharaan ditingkatkan, vaksinasi ND dan pencegahan penyakit lainnya secara
teratur, serta sanitasi kandang dan lingkungan. Sanitasi kandang dan
lingkungannya dapat dilakukan dengan desinfeksi dan fumigasi secara teratur
untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat merugikan dan menimbulkan mortalitas
yang lebih tinggi.
Dibanyak daerah/wilayah keberadaan ayam buras bagaikan
tanah yang diinjak, artinya dimana ia tinggal disitu ayam buras dipelihara
(Rasyaf, 2001). Hal ini merupakan indikasi bahwa ayam buras memiliki keunggulan
antara lain : (1) Ayam buras sangat akrab dengan kehidupan masyarakat. Bahkan
sudah terbiasa hidup di lingkungan masyarakat, bahkan sudah terbiasa menerima
kehadiran ayam buras, (2) Ayam buras memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi
manusia, yang dapat dimanfaatkan untuk dipotong maupun dijual sewaktu-waktu
oleh pemiliknya, (3) Ayam buras dapat dijadikan tabungan masyarakat bila ada kebutuhan
mendesak, sehingga disebut juga tabungan hidup, (4) di banyak daerah masih ada
mitos bahwa untuk keperluan hajatan atau keperluan tertentu harus menggunakan
ayam buras dengan warna tertentu dan ciri tertentu, (5) Banyak orang memelihara
ayam buras sebagai hobi untuk aduan atau keindahan bulu atau suaranya, (6) Ayam
buras mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan lebih tahan terhadap
serangan penyakit serta mampu beradaptasi dengan makanan yang ada
dilingkungannya, (7) Keunggulan ayam buras lainnya, dagingnya lebih disukai
oleh masyarakat, walaupun produksi daging dan telurnya tidak terlalu tinggi
tetapi harganya mampu bersaing dengan daging dan telur ayam ras yang selalu
ayam buras mampu berporduksi dan berkembang.
Ayam buras merupakan sumberdaya dalam
negeri yang sudah beradaptasi dengan lingkungan di perdesaan selama
berabad-abad. Mengingat populasinya yang cukup tinggi, maka secara nasional
ayam buras turut berperan sebagai penyedia protein hewani bagi masyarakat. Ayam
buras dipelihara dengan sistem tradisional dengan memanfaatkan sisa makanan
dapur dan lainnya di sekitar pekarangan. Hampir setiap rumah tangga petani di
perdesaan memiliki ayam buras sebagai tabungan dan hanya mendapat perhatian
sedikit dari pemiliknya. Petani yang membutuhkan uang tunai, baik untuk
keperluan anak sekolah maupun kebutuhan yang mendesak lainnya, dengan mudah
mendapatkannya dengan menjual ayam buras. Dengan sistem pemeliharaan tersebut,
maka ayam buras sangat rentan terhadap serangan penyakit, khususnya penyakit
tetelo.
Peternakan ayam dewasa ini begitu menarik perhatian dan
mendapat prioritas untuk ditingkatkan perkembangannya karena :
1.
Ternak ayam sudah tersebar luas
dan merata di seluruh Indonesia
dan produk atau hasilnya (telur dan daging) umumnya digemari rakyat.
2.
Peternakan ayam sifatnya Quik Yialding (cepat menghasilkan).
3.
Peternakan ayam dapat
diusahakan dengan modal dan tempat yang relatif kecil.
4.
Peternakan ayam dapat didirikan
dekat konsumen sebagai sasaran pemasaran.
5.
Produk unggas merupakan sumber
protein hewani yang murah ongkos produksinya dibandaingkan oleh ternak unggas.
6.
Dengan bertambahnya hasil
pertanian dan hasil bumi lainnya, kelebihan hasil pertanian tersebut beserta
hasil ikutannya (yang tidak diperlukan manusia) dapat ditampung oleh ternak
unggas.
7.
Kesadaran gizi yang semakin
meningkat merupakan kesempatan yang favorable
(menguntungkan) bagi perkembangan ternak unggas, ditambah pula dengan daya
beli konsumen yang cenderung meningkat.
v Produksi
Produksi pertanian adalah hasil yang diperoleh sebagai
akibat bekerjanya beberapa faktor produksi yaitu, tanah, modal dan tenaga
kerja. Dari pengertian produksi di atas maka dapat disimpulkan bahwa produksi
adalah suatu proses kegiatan dari berbagai kombinasi faktor produksi yang dapat
menghasilkan barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi tersebut.
Di dalam proses produksi yang berlangsung pada
kegiatan peternakan terdapat interaksi antara faktor-faktor produksi (input) bersama sehingga diperoleh
hasilan (output). Faktor-faktor
produksi yang terlibat di dalam kegiatan peternakan antara lain meliputi tanah,
ternak, modal tenaga kerja serta tenaga kerja, sedangkan yang termasuk produksi
atau hasilan di dalam kegiatan peternakan meliputi : telur, susu, daging, pupuk
kandang dan tenaga kerja ternak .
Untuk mencapai produksi yang diharapkan seorang
peternak dituntut untuk mengetahui teknik perencanaan serta pengelolaan usaha
ternak, pengetahuan teknis meliputi panca usaha peternakan menurut.
- Penggunaan bibit unggul
- Pengadaan kandang yang memenuhi syarat (sebagai salah satu usaha perbaikan tatalaksana perawatan/manajemen).
- Pengadaan dan pemberian pakan yang bermutu.
- Pengendalian dan pengawasan penyakit.
- Perbaikan pemasaran hasil usaha.
v Biaya Produksi
Biaya memegang peranan penting dalam penggunaan keputusan
usaha ternak, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sesuatu
menentukan besarnya harga pokok dari produk yang dihasilkan. Biaya produksi
adalah pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang dinilai
dengan uang atau dengan pengertian lain biaya produksi adalah nilai pengeluaran.
Biaya adalah nilai dari semua korbanan (input) ekonomi yang diperlukan yang
dapat diperkirakan dan dapat diukur untuk menghasilkan suatu produksi. Nilai
dinyatakan dengan uang, sedangkan korbanan ekonomi merupakan sarana produksi
yang habis pakai selama satu kali produksi. Lebih lanjut Makruf menyatakan
bahwa beberapa komponen biaya suatu kegiatan usaha ternak yaitu : (1) biaya
sarana produksi yang habis pakai, (2) biaya bunga modal, (3) biaya sewa tanah,
(4) biaya penyusutan sewa alat-alat produksi tahan lama, (5) biaya tenaga kerja
dan (6) biaya lain.
Pendapat lain menyebutkan bahwa, biaya produksi usaha
ternak meliputi biaya tidak tetap (Variable
cost) yaitu biaya yang digunakan untuk usaha ternak yang mempengaruhi besar
kecilnya produksi, dan biaya tetap (Fixed
cost) yaitu biaya yang digunakan dalam usaha ternak yang besarnya tidak
tergantung pada besarnya produksi yang dihasilkan
Produksi dibedakan menjadi biaya tetap (Fixed cost) dan biaya yang tidak tetap (Variable cost). Biaya tetap adalah biaya
yang dipandang keseluruhan tidak berubah, dan pada dasarnya biaya tetap hanya
mempunyai arti dalam waktu pendek, yaitu bila faktor produksi yang digunakan
merupakan faktor produksi tetap. Biaya tetap adalah biaya yang dipandang secara
keseluruhan besarnya dipengaruhi langsung oleh perubahan jumlah satuan produk
yang dihasilkan. Hasil penjumlahan dari biaya tetap dan tidak tetap adalah
total biaya.
v Penerimaan
Salah
satu upaya dalam peningkatan produksi ternak ayam Buras adalah penyediaan bahan
baku pakan
berkualitas, yang sampai saat ini masih mengandalkan impor terutama bungkil
kedele, tepung ikan, bahkan jagung sekalipun yang sudah dilakukan swasembada.
Usaha untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku pakan adalah
mencari alternatif bahan baku yang kualitasnya cukup baik, murah, mudah didapat,
serta dapat menekan biaya pakan sehingga mampu meningkatkan efisiensi usaha.
v Pendapatan
Tujuan akhir dari kegiatan usaha adalah untuk
memperoleh hasil yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga
atau lebih dikenal dengan pendapatan. Pendapatan petani merupakan keluarga atau
lebih dikenal dengan pendapatan. Pendapatan petani merupakan sisa hasil usaha
dari penerimaan dikurangi dengan pengeluaran dalam datu kali proses produksi.
Pendapatan dapat diartikan sebagai selisih penerimaan dan pengeluaran,
penerimaan adalah jumlah dari seluruh hasil produksi dikalikan dengan satuan
harganya. Beliau juga menambahkan bahwa, pendapatan yang diperoleh petani
meliputi (1) pendapatan dari
pengelolaan, (2) pendapatan dari penggunaan tenaga kerja, (3) pendapatan dari
keuntungan usaha, (4) pendapatan keluarga. Jika Pendapatan cukup besar maka
usaha tersebut layak secara finansial.
DEPOSIT BISA VIA PULSA XL!
ReplyDeleteCabang Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa layanan buat awal akun permainan judi atau taruhan online pada anda di peserta judi online yg berperingkat International, resmi dan terpercaya hanya di Bolazeus.
Sbg Peserta Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn perseroan Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penundukan Isle of Man pada beroperasi sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://bolazeus.info/2018/12/28/situs-agen-taruhan-sabung-ayam-s128-deposit-pulsa-termurah/
https://bolazeus.info/2018/12/27/link-alternatif-s128-deposit-pulsa-sabung-ayam-online/
https://bolazeus.info/2018/12/26/panduan-judi-deposit-pulsa-telkomsel-teraman/
https://bolazeus.info/2018/12/26/cara-memilih-agen-poker-deposit-via-pulsa/
Atau nonton basket disini :
nonton basket
Ayo daftar sekarang di Zeusbola ---> http://104.248.148.252/
Kehebatan Ayam Saigon Ayam Aduan Asal Negara Vietnam
ReplyDeleteS128
Info Lengkap Tentang Ayam Aduan Kuncir
ReplyDeleteDepoS128
Cara Bermain Ayam Aduan S128 Sv388 Pakai Pulsa XL
ReplyDelete