Semenjak konspirasi super power berhasil
menjatuhkan Bung Karno, Indonesia dijajah oleh NEKOLIM. Ini lebih parah dari
penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang dampaknya bagi bangsa dan negara.
Karena yanbg dikuasasi adalah alam pikiran ideologis dan filosifis. No 1. kaum
intelek di pasung. 2. Gerak-gerik mahasiswa idealis di batasi. 3. Dunia
pendidikan dikuasai untuk menjadi penyaring kader pemimpin bangsa yang sesuai
dengan falsafah penguasa.4. Pengkotak-kotakan golongan, suku dan agama dimana
politik divide et impera diterpakan untuk memukul segala gejala pembaruan
(kembali ke UUD 45 Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan melawan NEKOLIM).
Sebagai akibatnya kita melihat: Mutu
pendidikan yang merosot, karena: a. yang benar2 pandai tidak diberi kesempatan
bila ada gejala membahayakan hegemoni Nekolim. b. Terjadi 'brain drain'
(perpindahan kaum intelek ke negara yang lebih akomodatif) yang luar biasa,
(ini termasuk skenario umum NEKOLIM). c. Pendidikan drancang dan dilaksanakan
untyk mengakomodasi prinsip2 NEKOLIMi sehingga semakin terpuruklah
intelektualitas bangsa terutama di bidang R&D. d. Terjadi Krisis
kepemimpinan pasca OrdeBaru.
Kepemimpinan dibentuk melalui sebuah sistim
dimana proses pembentukannya melalui relasi atasan - bawahan. dengan sendirinya
pada umumnya terlihat bahwa bawahan yang lebih berpotensi dari atasannya secara
psikologis merupakan ancaman bagai atasannya apalagi kalau bawahan itu
mengutamakan profesionalisme diatas paternalisme. Jadi sistim yang terbentuk
sejak jatuhnya Bung Karno adalah feodalistik paternatlistik yang amat sangat
menghambat perubahan, pembaruan dan kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan implikasi terhadap sosial, budaya, ekonomi, pertahanan dan politik.
Ketika terjadi reformasi pada tahun 1998, maka beberapa gelintir kader bangsa
yang sudah dalam struktur kepemimpinan nasional mendapat kesempatan terbesar
untuk muncul dengan hampir tidak ada pesaing dari luar struktur.
Hal ini termasuk kader-kader dari kalangan
Parlemen, Birokrasi, TNI dan Polri. Untuk menjaga hegemoni pasca reformasi maka
dengan sendirinya para pemimpin nasional 'baru' memantapkan posisi mereka
dengan menempatkan orang yang mereka percaya, yaitu: 1. yang masih ada hubungan
keluarga & kerabat, 2. yang sudah dalam struktur dan 3. orang2 akademis
(pada umumnya peneliti, dosen, pengamat dan konsultan adalah tipe orang yang tidak
akan mengambil resiko apapun terlepas dari berani atau tidaknya) demi
mengamankan diri terhadap ancaman psikologis dari orang2 yang memiliki potensi
lebih besar sebagai pemimpin nasional hanya belum sempat muncul.
Isu '3 menantu Sarwo Edhi sukses' sangat masuk
dalam penjelasan diatas. Namun kita berharap muncul pemimpin yang lebih
berkualitas daripada yang ada saat ini dan itu memang membutuhakn perjuangan
agart terjadi perubahan, pembaharuan cara berpikir dan keberanian yang luar
iasa karena musuhnya adalah konspirasi NEKOLIM.
Perubahan keseimbangan kepemimpinan super
power USA Obama, Uni ERopa dan China dapat melemahkan konspirasi NEKOLIM
sehingga potensi nasional harus dapat memanfaatkan momentum tersebut dalam 5
tahun kedepan mulai dari sekarang. Pribadi saya melihat perubahan itu sedang
datang dan bahkan akan merombak sistim kepemimpinan yang ada secara alami.
Para founding fathers Republik Indonesia
tidak pernah mengharapkan adanya penjajahan baru, bahkan mereka sudah
memperingatkan bangsa kita terhadap NEKOLIM. Kemerdekaan yang dicita-citakan
oleh mereka, rakyat, bangsa dan negara adalah mutlak. Indonesia bila benar2(!)
merdeka akan menjadi bangsa dan negara kuat yang berperan sebagai pendamai
(karena bangsa kita adalah bangsa yang cinta damai yang dapat dilihat secara
antropologis) dan pensejahtera (karena kekayaan sumber daya manusia dan
alamnya) dunia. Kalau kepemimpinan masih ditentukan oleh kemiskinan (jiwa) maka
Indoensia akan senantiasa (ter)jajah.
0 komentar:
Post a Comment