Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Sunday, September 9, 2012

Pembentukan Perilaku Money Politik


Begitu misterius dan menggemaskan bagi sebahagian kalangan mengenai praktek money politik ini. hal ini, disamping disebabkan oleh kemunculannya yang bersifat monumental kasuistis dimana dia mampu mempengaruhi dan sekaligus menjadi penyebab cepat dan lambatnya gerakan perputaran sebuah keadaan (Dalam ilmu fisika keadaan ini disebut dengan istilah “momen puntir”, dia juga begitu misterius dan licin untuk diciduk. 

Menarik memang kalau kita membuka ruang diskusi untuk membedah apa yang dimaksud dengan money politik yang selalu marak kemunculunya disetiap menjelang atau paskah diselenggarakan sebuah even politik dimanapun di seluruh penjuru bumi pertiwi ini. Begitu menariknya membahasa tentang bentuk, ciri, motif, dan operasional hingga eksekusi money politik itu, hingga kadang diskusi kita tidak pernah sampai pada sebuah kesimpulan atau rekomendasi yang diserukan melalui sebuah gerakan yang No money politik secara konkret, dipatuhi dan berefek jera yang mumpuni. Yah persis gambarannya seperti mencari ketiak ular dengan mengelus dan meneliti inci demi inci badan ular untuk mencari letak ketiaknya.

Kultur politik ekonomistik adalah kultur politik yang memandang kekuasaan hanya sebagai investasi. Apa yang ada di benak para oknum politisi kotor ini bukanlah idealisme, melainkan nilai tukar, alih-alih untuk memperjuangkan kesejateraan rakyat seperti yang dipidatokanya dengan penuh semangat, berapi-api, berbusa-busa. Berangkat dari semangat investasi itulah maka seorang oknum politisi rela membayar atau mengeluarkan puluhan hingga ratusan miliar rupiah karena tahu betul bahwa investasinya itu akan membuahkan hasil lebih besar dikemudian hari. 

Munculnya berbagai macam gejolak dan aksi protes sampai ke tingkat pengadilan dalam setiap proses pemilukada di Indonesia merupakan indikator kuat untuk mengatakan bahwa kekuasaan dan uang bekerja di dalamnya. Apa yang disebut dengan kultur politik ekonomistik kapitalis, dimana kekuasaan adalah investasi menemukan wujudnya.

Modus operandi ditingkat eksekusi money politik ini sudah jamak diketahui orang bahkan sudah basi bagi sebahagian kalangan, seperti serangan fajar dengan kegiatan bagi-bagi sembako, uang dan lain-lain, yang sedianya dilarang dalam undang-undang bahkan diancam dengan ancaman yang tidak ringan dengan dicoretnya kontestan pemilu atau didiskualifikasinya pasangan calon, namun kenyataanya masih saja praktek-praktek kotor itu dilakukan. 

Politisi ekonomistik kapitalis kekuasaan tidak main-main dalam mengamankan investasinya. Mereka sadar betul bahwa, perjalanan menuju kursi kekuasaan politik, tentu saja bukan kerja seperti membalik telapak tangan. Disisi lain, politik kekuasaan yang dipresentasikan dalam pilkada dan pemilu menjadi ajang permainan kapital para kandidat yang berpunya. Dana besar identik dengan pencitraan kandidat dalam skala yang lebih luas. Kapital yang besar akan mampu memukau dan menguatkan citra di mata publik. Sepasang kandidat tampak “terbesarkan dan tercerahkan” jika mampu mengampanyekan dirinya di televisi-televisi, media cetak ternama, dan baliho-baliho besar dengan kualitas yang bagus.


Pembentukan Perilaku Money Politik Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

0 komentar:

Post a Comment