Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Saturday, June 9, 2012

Kontroversi Lady Gaga

Mother Monsters lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina lebih dikenal Lady Gaga adalah seorang penyanyi pop Amerika Serikat yang fenomenal penuh kontroversi  yang sensasional Ia seolah tak pernah kehabisan ide untuk melakukan sensasi yang memicu kontroversi. Di mulai dari aksi panggung yang erotis, style busana yang terlalu vulgar dengan bahan pakaian dari daging sapi sampai dituding sebagai pemuja setan. 
Perempuan ini juga pernah mengaku menyukai sesama jenis sekaligus menyukai lawan jenis (Biseksual). Pandangannya mengenai biseksual ini terlihat jelas dalam lirik lagu hit Poker Face dan Born This Way. Dalam nyanyiannya, ia menyatakan dukungannya pada kaum lesbian dan gay.
Tak puas dengan kehebohan lagu dan video klip Alejandro yang dianggap menghujat agama tertentu, Lady Gaga meluncurkan lagu Judas Song. Lewat liriknya, Gaga menyatakan cintanya kepada Yudas, rasul yang mengkhianati Yesus atau Isa Almasih. 
Di tengah hiruk-pikuk berita tragedi jatuhnya pesawat canggih Sukhoi Super Jet 100, kita kembali dibuat gagap oleh konser Lady Gaga yang gagal. Fenomena Lady Gaga adalah sebuah fenomena alamiah, tentu ada yang pro, kontra bahkan skeptis. Adalah wajar terjadi di negara yang belajar berdemokrasi, terbawa arus liberalisme sehingga semua bebas berpendapat.
Rencana konser Lady Gaga beberapa pekan lalu coba ditanggapi positif beberapa kalangan. Mereka beranggapan, apa yang di tampilkan Gaga adalah sebuah seni hasil kebebasan berekspresi yang harus dipandang sebagai karya seni. Disini penulis katakan ini bukan persoalan dipandang tidaknya sabagai seni tapi apakah aksi seperti itu layak disebut seni?
Kemudian menurut mereka dengan datangnya Gaga biasa menjadi pembelajaran bagi artis kita dalam kariernya. Ironis, seorang Gaga akan dijadikan guru yang nota bene perilaku dan aksinya sangat bertentangan dengan budaya Keindonesiaan. Sangat naif rasanya jika kita mengharuskan orang abai terhadap penampian Gaga yang tidak beretika.
Tapi kita juga tidak bisa menafikan isu ini hanya karena antipati terhadap sebuah ormas militan lalu menganggap Lady Gaga tanpa masalah. Apalagi harus mempersalahakan Polda yang menggagalkan konser dengan tuduhan-tuduhan yang miring. Dari awal Polda telah menegaskan jika putusan itu atas pertimbangan masukan dari semua pihak. Jadi bukan atas desakan ormas tertentu.

Kontroversi Lady Gaga Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

0 komentar:

Post a Comment