Mother Monsters
lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina lebih dikenal Lady Gaga adalah
seorang penyanyi pop Amerika Serikat yang fenomenal penuh kontroversi
yang sensasional Ia seolah tak pernah kehabisan ide untuk melakukan sensasi
yang memicu kontroversi. Di mulai dari aksi panggung yang erotis, style busana
yang terlalu vulgar dengan bahan pakaian dari daging sapi sampai dituding
sebagai pemuja setan.
Perempuan ini
juga pernah mengaku menyukai sesama jenis sekaligus menyukai lawan jenis
(Biseksual). Pandangannya mengenai biseksual ini terlihat jelas dalam lirik
lagu hit Poker Face dan Born This Way. Dalam nyanyiannya, ia menyatakan
dukungannya pada kaum lesbian dan gay.
Tak puas dengan
kehebohan lagu dan video klip Alejandro yang dianggap menghujat agama tertentu,
Lady Gaga meluncurkan lagu Judas Song. Lewat liriknya, Gaga menyatakan cintanya
kepada Yudas, rasul yang mengkhianati Yesus atau Isa Almasih.
Di tengah
hiruk-pikuk berita tragedi jatuhnya pesawat canggih Sukhoi Super Jet 100, kita
kembali dibuat gagap oleh konser Lady Gaga yang gagal. Fenomena Lady Gaga
adalah sebuah fenomena alamiah, tentu ada yang pro, kontra bahkan skeptis.
Adalah wajar terjadi di negara yang belajar berdemokrasi, terbawa arus
liberalisme sehingga semua bebas berpendapat.
Rencana konser
Lady Gaga beberapa pekan lalu coba ditanggapi positif beberapa kalangan. Mereka
beranggapan, apa yang di tampilkan Gaga adalah sebuah seni hasil kebebasan
berekspresi yang harus dipandang sebagai karya seni. Disini penulis katakan ini
bukan persoalan dipandang tidaknya sabagai seni tapi apakah aksi seperti itu
layak disebut seni?
Kemudian menurut
mereka dengan datangnya Gaga biasa menjadi pembelajaran bagi artis kita dalam
kariernya. Ironis, seorang Gaga akan dijadikan guru yang nota bene perilaku dan
aksinya sangat bertentangan dengan budaya Keindonesiaan. Sangat naif rasanya
jika kita mengharuskan orang abai terhadap penampian Gaga yang tidak beretika.
Tapi kita juga
tidak bisa menafikan isu ini hanya karena antipati terhadap sebuah ormas
militan lalu menganggap Lady Gaga tanpa masalah. Apalagi harus mempersalahakan
Polda yang menggagalkan konser dengan tuduhan-tuduhan yang miring. Dari awal
Polda telah menegaskan jika putusan itu atas pertimbangan masukan dari semua
pihak. Jadi bukan atas desakan ormas tertentu.
0 komentar:
Post a Comment