Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Thursday, February 9, 2012

Sekilas tentang Islam dan permasalahannya

Islam secara etimologis berarti: tunduk, patuh, pasrah, berserahdiri, damai, selamat, sejahtera. Yaitu agama yang mengajarkan kita untuk tunduk patuh, pasrah berserahdiri kepada Allah Yang Maha Esa, damai dan mendamaikan sesama, selamat dan menyelamatkan dan sejahtera  dan menyejahterakan.
Islam adalah agama RASIONAL, yang melarang pengikutnya mengikuti sesuatu yang tidak didasarkan ilmu dan akal sehat. Islam adalah agama yang menghormati pikiran kritis, bahkan keraguan pun bukanlah sesuatu yang buruk pada dirinya selama itu lahir dari proses pencarian. Keraguan adalah jembatan emas tapi tempat tinggal yang buruk. Seburuk2 manusia adalah mereka yang tidak berusaha mencintai [mencari dan tunduk kepada] kebenaran. Penghuni neraka, seburuk2 tempat tinggal, adalah mereka yang tidak mau mendengar [Kebenaran] dan tidak menggunakan akalnya.
Islam adalah agama CINTA, yaitu cinta kepada KEBENARAN [AL HAQ yang merupakan salah satu nama dari nama-nama Allah yang indah], cinta kepada sesama dan cinta kepada ciptaan Allah yang merupakan ayat-ayat Allah, petunjuk menuju Allah.  Iman adalah cinta yang sangat kepada Allah. Islam menolak dogma, fanatisme buta dan taqlid buta terhadap tradisi orang tua dan budaya yang TIDAK didasarkan pada ilmu dan petunjuk dari Allah.
Agama Islam adalah agama yang menyadarkan manusia akan asal usul mereka yang satu, mempersatukan manusia,  mempersaudarakan mereka dan mendamaikan manusia serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (HUMANIS]. Islam tidak membedakan antara satu manusia dg manusia lainnya [EGALITER].
Islam menghargai keragaman suku-bangsa sebagai tanda kebesaran Allah dan menyadari bahwa keragaman pemahaman dan keyakinan sebagai hal niscaya yang merupakan akibat alami dari proses 'menjadi' [PERUBAHAN]. Oleh karena itu, keragaman agama dan keyakinan hendaknya disikapi dengan respek terhadap proses dan tahapan pencapaian dan juga sebagai ujian siapa yang paling baik amalnya [PLURALIS].
Problem terbesar umat Islam adalah keterasingan mereka dari ajaran Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak dikaji dan diamalkan perintahnya, terutama perintah Al Qur'an untuk memperhatikan,merenungkan dan memikirkan ayat kauniyah-Nya di alam semesta dengan mengembangkan iptek dan ilmu humaniora. Ayat Al Qur'an yang membicarakan ritual hanya kurang-lebih 3% sedang 97% lainnya membahas fenomena alam [geologi, astronomi dll] dan masyarakat [sejarah, ekonomi, sosial dan politik]. Tetapi umat Islam hanya berkutat pada yang 3% mengabaikan yang 97%. Mereka habiskan waktu untuk berdebat dalam hal-hal yang sepele/khilafiah [yang 3%] dan tidak menyentuh langsung kehidupan sehari-hari. Mereka terjebak pertengkaran antar mazhab yang jumud karena tertutupnya pintu ijtihad. Hal-hal ritual yang seharusnya sudah final dan tidak diperlukan ijtihad lagi didalamnya, terus menerus menyita perhatian umat, yang akibatnya membuat mereka terbelakang dibidang iptek, ekonomi, sosial dan politik. Seharusnya ijtihad diarahkan kepada pengembangan iptek, ilmu ekonomi, sosial, sejarah, politik dll yang relevan dengan fungsi kekhalifahan manusia dimuka bumi. Makna ulama dipahami secara sempit hanya terbatas dalam bidang ilmu agama [fiqh,ilmu tafsir, ilmu hadist dan turunannya masing-masing]. 



Sekilas tentang Islam dan permasalahannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

0 komentar:

Post a Comment