Seseorang tidak akan menjadi hamba yang
ikhlas sebelum ia memandang sama antara pujian & celaan. Baginya yang
terpuji takkan menjadi tercela karena celaan mereka dan yang tercela takkan menjadi terpuji karena pujian mereka. Jangan bangga karena
pujian orang karena pujian mereka sekali-kali tidak akan mengangkat kedudukanmu
di sisi Allah dan tidak akan merubah takdir dan ketetapannya atasmu. Jangan
bersedih karena celaan orang karena itu sekali-kali tidak akan menurunkan
derajatmu disisi Allah (Bahkan akan menaikkan kedudukanmu disisiNya karena
kesabaranmu). Cukuplah atas kesaksian Allah atas perbuatan baik dan burukmu.
Firman Allah: 'Cukuplah Allah sebagai saksi' (QS 4:79).
Bagaimana
mungkin mengharapkan pujian dan mengkhawatirkan celaan dari orang yang tidak
dapat menghindarkan celaan dari dirinya dan mewujudkan pujian bagi dirinya.
Maka pandanglah pujian dan celaan sebagai hal yang sama. Beramallah yang
mendatangkan pujian dan ridha Allah atas dirimu. Ketahuilah, sesungguhnya
manusia diciptakan dalam kelemahan (QS 4:28), dari air hina (QS 77:20, 32:8).
Mereka tidak memperoleh apa pun selain apa yang mereka usahakan (QS 53:39) dan
mereka tidak mampu mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudharat pada diri
mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan kematian, kehidupan dan
kebangkitan (QS 25:3).
0 komentar:
Post a Comment