Dalam melihat atau memecahan masalah, orang
dapat melihat masalah itu melalui beberapa cara :
·
Berpikir Induktif
Berpikir
induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju
kepada yang umum. Cara berpikir dilakukan dengan berusaha untuk mencari ciri-ciri
atau sifat-sifat yang tertentu dari berbagai fenomena. Lalu menarik kesimpulan-kesimpulan
bahwa ciri-ciri itu terdapat pada semua jenis fenomena tadi.
Tepat
atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir) yang diambil secara induktif ini
terutama bergantung kepada refresentatif atau tidaknya sampel yang diambil yang
mewakili fenomena keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil berarti
makin tinggi akurasi kesimpulan yang diperoleh. Dan makin besar pula taraf
dapat dipercaya (validitas) dari kesimpulan itu, dan sebaliknya.
·
Berpikir Deduktif
Berbeda
dengan berpikir induktif, maka berpikir deduktif prosesnya berlangsung dari
yang umum menuju khusus. Dalam cara berpikir ini, orang bertolak dari suatu
teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang dianggapnya benar dan sudah
bersifat umum. Begitulah cara penerapannya kepada fenomena-fenomena yang
khusus, dan mengambil kesimpulan khusus yang berlaku bagi fenomena tersebut.
·
Berpikir Analogis
Analogi
berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis ialah berpikir dengan
jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa atau pernah
dialami. Di dalam cara berpikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari
fenomena-fenomena yang pernah dialaminya berlaku pula bagi fenomena yang
dihadapi sekarang.
Kesimpulan
yang diambil dari berpikir analogis ini kebenarannya lebih kurang dapat
dipercaya. Kebenarannya ditentukan oleh faktor “kebetulan” dan bukan
berdasarkan perhitungan yang tepat. Dengan kata lain, validitas kebenarannya
sangat rendah.
Berpikir
adalah kecapakan dalam menggunakan metode-metode menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Anak harus diajar berpikir dengan baik. Agar anak dapat berpikir
dengan baik, kita perlu memberikan :
- Pengetahuan siap : yakni pengetahuan pasti yang sewaktu-waktu siap untuk dapat dipergunakan seperti hafal tentang abjad, perkalian dan sebagainya.
- Pengertian yang berisi, yang mengandung arti (tidak verbalistik) dan benar-benar mengerti oleh anak-anak.
- Melatih kecakapan membentuk skema, yang memungkinkan berpikir secara teratur dan skematis.
0 komentar:
Post a Comment