Secara etimologis perkataan motivasi berasal dari bahasa
Inggris yaitu “motivation” yang berarti: “alasan, daya batin atau dorongan”.
Dalam kamus Ilmu Jiwa Pendidikan disebutkan bahwa “ Motivasi adalah pengaruh
tingkah laku orang lain yang didapat melalui pengalaman bahasa dan perbuatan.” Sedangkan menurut
W.J.S. Poerwadarminta menyebutkan pengertian sugesti yang identik dengan
motivasi yaitu; “anjuran, saran, pengaruh yang dapat menggerakkan hati
orang dan sebagainya”.
Selanjutnya, Imam Badawi mengemukakan bahwa motivasi
adalah; “latar belakang atau sebab-sebab yang mendorong tindakan seseorang
atau keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong individu untuk melakukan
aktifitas guna mencapai tujuan”.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka dapat
digeneralisasi bahwa sesungguhnya motivasi adalah merupakan suatu daya atau
energi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas. Berarti
bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu,
mengungkapkan tentang afeksi atau emosi yang mempengaruhi tindakan seseorang
dan motivasi muncul karena adanya rangsangan berupa tujuan yang ingin dicapai.
Pandangan lain tentang motivasi dikemukakan oleh Gerungan
bahwa: “motivasi adalah suatu proses di mana seseorang individu menerima suatu
cara penglihatan atau pedoman tingkah laku orang lain”. Sedangkan Bimo Walgito
berpendapat bahwa: “Motivasi adalah pengaruh psychis yang datang dari
dalam diri sendiri maupun dari orang lain”.
Dari pengertian tersebut diketahui bahwa sesungguhnya
motivasi dapat digolongkan kedalam dua bagian yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah keinginan yang muncul karena adanya
perangsang dari luar, misalnya seorang murid belajar sungguh-sungguh karena sebentar lagi akan menempuh ujian. Sedangkan motivasi
Instrinsik adalah : Motivasi yang muncul dari dalam diri sendiri, karena
dorongan itu memang ada sejak semula, misalnya seorang murid yang berpembawaan gemar membaca, ia akan
terdorong untuk selalu mencari bahan
bacaan walaupun tanpa perintah dari siapapaun. Jadi sifatnya otomatis, telah
ada dalam murid itu sendiri kebiasaan atau dorongan untuk selalu membaca
tersebut.
Dari pembagian tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa
ada motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari luar dan terdapat motivasi
yang timbul dari dalam individu. Motivasi
tersebut kemudian dapat secara bersama-sama mendorong seseorang untuk melakukan
aktifitas tertentu. Dalam suatu aktifitas bisa saja didorong oleh motivasi
intrinsik, akan tetapi dapat diperkuat oleh motivasi ekstrinsik yang bersumber
dari luar diri seeorang, misalnya
pengaruh lingkungan sekitarnya.
Menurut Mc. Donald, motivasi mengandung tiga elemen
penting yaitu :
(1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan
energi pada setiap indifidu manusia
dimana perkembngananya akan membawa beberapa perubahan energi didalam sistem yang ada pada manusia itu karena energi
manuia itu muncul didalam diri manusia yang penampakkannya akan
mennyangkut kegiatan manusi itu sendiri,
(2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling , dalam hal ini
motivasi akan relevan dengan pesoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang
dapat menentukan sikap dan kelakuan manusia dan (3) Motivasi akan dirangsang
karena adannya tujuan. Motivasi dalam hal ini adalah merupakan respon dari
suatu aksi yakni tujuan juga motivasi mencul
dari dalam diri manusia namun
kemunculannya karena adanya dorongan atau rangsangan oleh adanya unsur lain
dimana tujuan tersebut menyangkut soal-soal kebutuhan hidup manusia itu
sendiri.
Dengan demikian sesungguhnya faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu sangatlah kompleks. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan
berkaitan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk
kemudian bertindak melakukan sesuatu yang mana kesemuanya ini disebabkan adanya
rangsangan atau dorongan dari suatu tujuan.
Menurut WS. Winkel dalam
bukunya Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar mengemukakan bahwa :
“ Motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan
yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Dikatakan keseluruhan
karena biasanya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk
belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis non intelektual, peranannya
khas ialah hal gairah semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan
terdorong untuk melakukan kegiatan belajar.”
Jadi motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong
seseorang, baik yang berasal dari dalam individu maupun yang berasal dari luar
individu untuk melaksanakan suatu kegiatan yang menghasilkan suatu perubahan
tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru, maupun dalam
bentuk sikap dan nilai yang positif. Secara khusus Effendi mengemukakan bahwa
untuk meningkatkan motivasi seseorang terhadap sesuatu maka dapat ditempuh
beberapa cara yaitu : Membangkitkan suatu kebutuhan, misalnya kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaan dan sebagainya, menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang
lampau, dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Seseorang memiliki motivasi yang kuat terhadap sesuatu
dipengaruhi oleh adanya kebutuhan seseorang terhadap rasa keindahan, kepuasan,
dan untuk mendapatkan penghargaan dari apa yang telah dilakukannya. Semakin
tinggi motivasi seseorang terhadap sesuatu akan semakin besar pula motivasi
seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang dapat memuaskan dirinya. Demikian
halnya jika seorang siswa jika merasa dihargai, dihormati dan mendapatkan
manfaat jika memperoleh pendidikan maka akan semakin tinggi pula motivasinya
untuk mempertinggi prestasi yang diperolehnya.
bagus, tapi kok ga ada sumber seperti daftar pustaka ya
ReplyDelete