Dalam setiap kehidupan
manusia, tidak lepas dari berbagai permasalahan yang harus dihadapi. Sehingga kesabaran,
keikhlasan dan ihtiar senantiasa menjadi hal yang harus dilakukan untuk
menghadapi dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Begitu pula
sejarah kehidupan yang harus dilalui oleh seorang anak kampung dari keluarga
tidak mampu.
Imam Mukti, itulah nama yang
diberikan orang tua kepadanya, dengan harapan kelak ia akan menjadi orang hebat
yang dapat merubah perekonomian keluarga. Setelah menyelesaikan sekolah di
tingkat dasar pada tahun 1995, ia pun melanjutkan pendidikan ditingkat pertama
setelah itu melanjutkan pendidikan ditingkat atas (Madrasah Aliah Swasta Pesantren
Ummushabri Kendari).
Belum berhenti sampai distu,
ia pun melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota Makassar (Universitas
Muslim Indonesia) pada Progran studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Kerasnya kehidupan
di kota Makassar membuat seorang Imam Mukti harus bekerja keras untuk mencari
sesuap nasi hingga iapun dapat menyelesaikan pendidikannya di UMI Makassar pada
Tahun 2007.
Dalam proses menempuh
pendidikan di UMI Makassar, ia harus menjadi tukang becak, penjual Koran hingga
menjadi penyiar Radio. Akan tetapi, ditengah-tengah kesibukannya mencari nafkah,
kegiatan akademik/ perkuliahan pun tetap jalan. Selain itu, ia pun tetap aktif
dalam beberapa organisasi kemahasiswaan di dalam maupun diluar kampus.
Pada tahun 2002-2003 menjadi
ketua himpunan mahasiswa komunikasi, tahun 2003-2004 menjadi kadiv. Kajian dan
keagamaan BEM FAI UMI, 2004-2005 Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat
USTS UMI, 2005-2007 Manager Station Radio Kampus UMI Makassar dan aktif di
beberapa organisasi kemahasiswaan lainnya seperti UPPM, IMMPAK dll.
…….. bersambung
0 komentar:
Post a Comment