Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Friday, September 21, 2012

PERAN DAN FUNGSI PARTAI POLITIK


Kita bergerak karena penderitaan kita, kita bergerak karena ingin hidup yang lebih layak dan sempurna. Kita bergerak bukan karena ideal  saja, kita bergerak karena ingin cukup makanan, ingin cukup pakaian, ingin cukup tanah, ingin cukup perumahan, ingin cukup pendidikan, ingin  cukup meminum seni dan kultur  ~ Pendek kata  kita bergerak karena ingin perbaikan nasib di dalam segala bagian-bagian dan cabang-cabangnya.

Perbaikan nasib ini hanyalah bisa datang seratus persen  bilamana di dalam masyarakaat sudah tidak ada lagi kapitalisme dan imperialisme. Sebab stelsel inilah yang seperti kemandekan (benalu) yang tumbuh di atas tubuh kita, hidup dan subur dari tenaga kita, rejeki kita dan zat-zatnya masyarakat kita.

Oleh karena itu, maka pergerakan kita janganlah pergerakan kecil-kecilan ; Pergerakan kita haruslah pada hakekatnya suatu pergerakan yang ingin mengubah sama-sekali sifatnya masyarakat, suatu pergerakan yang ingin menjebol  kesakitan-kesakitan (penderitaan-penderitaan) masyarakat sampai ke sulur-sulurnya dan ke akar-akarnya, suatu pergerakan yang sama sekali ingin menggugurkan stelsel imperialisme dan kapitalisme. Pergerakan kita janganlah hanya suatu pergerakan yang hanya menginginkan rendahnya pajak, janganlah hanya menginginkan tambahnya upah, janganlah hanya menginginkan poerbaikan-perbaikan kecil yang bisa tercapai hari sekarang, tapi ia harus menuju kepada suatu transformasi yang menjungkir-balikan sama sekali sifatnya masyarakat itu, dari sifat imeperialistik dan kapitalistik menjadi suatu masyarakat yang bersifat gotong-royong yang berkeadilan dan beradab. Pergerakan kita adalah pada hakikatnya suatu pergerakan yang menuju kepada suatu  ommekeer susunan sosial.

Bagaimana ommekeer susunan sosial bisa terjadi? Pertama-tama oleh kemauan dan tenaganya masyarakat sendiri, oleh "immanente krachten"  masyarakat sendiri. Tetapi tertampak-keluarnya (terkesan) lahir dan jasmaninya adalah oleh suatu pergerakan rakyat jelata yang radikal, yaitu oleh massa aksi. Tidak ada suatu perobahan besar di dunia yang tidak karena massa aksi. Tidak ada Transformasi yang tidak karena massa aksi. Massa aksi senantiasa menjadi penghantar dari masyarakat tua  melangkah ke masyarakat baru. Massa aksi bagaikan "paraji" dalam melahirkan masyarakat yang baru. Perubahan di dalam zaman Chartisme di Inggris dulu, perubahan rubuhnya "feodalisme" di Prancis diganti dengan "stelsel burgerlijke democratic" , perubahan-perubahan matinya feodalisme d dalam negeri-negeri Eropa yang lain, perubahan-perubahan rontoknya stelsel kapitalisme bagian per bagian sesudah pergerakan "proletar"  menjelma di dunia ~ perubahan-perubahan itu semuanya melalui paraji massa aksi yang membangkitkan sap-sapan (barisan-barisan) rakyat.

Bila kita ingin ada perubahan yang besar serta mendasar di dalam masyarakat seperti gugurnya stelsel imperialisme dan kapitalisme, maka kita harus bermassa-aksi, kita harus menggerakan rakyat jelata di dalam suatu pergerakan radikal  yang sadar, faham akan maksud dan tujuannya dari perubahan itu sendiri, pergerakan massa-aksi yang bewust dan radikal.

Jadi, bagaimana kita bisa membentuk massa-aksi yang tadinya tidak tahu menahu serta meraba-raba akan maksud dan tujuan dari pada perjuangannya menjadi massa-aksi yang bewust dan radikal? Jawabannya adalah; dengan suatu partai, suatu partai yang mendidik rakyat jelata ke dalam ke-bewust-an  dan keradikalan. Dengan suatu partai  yang menuntun rakyat jelata di dallam pejanannya menuju ke arah kemenangan , mengolah tenaga rakyat di dalam perjuangan sehari-hari  menjadi pelopor rakyat menuju kepada maksud dan cita-cita

PARTAI lah yang memegang obor, PARTAI lah yang berjalan di muka, PARTAI lah yang menyuluhi jalan yang gelap dan penuh dengan rintangan itu sehingga menjadi jalan terang. PARTAI lah yang memimpin massa  itu di dalam perjuangan merebahkan musuh, PARTAI lah yang memegang komando barisan massa, memberi kesadaran, memberi keradikalan.

Oleh karenanya partai itu sendiri yang harus terlebih dahulu bewust, partai yang sadar dan radikal. Karena hanya partai yg demikianlah yang bisa membuat massa menjadi bewust, sadar dan radikal, yang bisa menjadi pelopor sejati di dalam pergerakan massa di dalam meraih kemenangan-kemenangan dan keunggulan-keunggulan dengan cepat dan tepat. Dus partai yang demikianlah yang dapat segera memukul -mundur musuh-musuh rakyat jelata.

Orang sering mengira bahwa kemenangan barulah bisa dicapai kalau seluruh rakyat Indonesia itu masuk ke dalam suatu partai. Perkiraan itu tentu hanya berkhayal saja, lamunan kosong, perkiraan buta belaka, mustahil, absuurd. Jika kemenangan hanya baru bisa dirai kalau seluruh rakyat sudah masuk ke dalam suatu partai.

Kemenangan tidak usah menunggu seluruh rakyat masuk dulu ke dalam suatu partai. Kemenangan sudah bisa diraih, bilamana ada satu partai yang gagah berani dan bewust menjadi pelopor sejati massa, yang bisa memimpin  dan menggerakan massa, yang bisa berjuang dan mengajak berjuang kepada massa, yang perkataannya diturut dan ditaati massa dan yang perintahnya menjadi komando bagi bangsa. Kemenangan sudah bisa datang bilamana ada satu partai yang gagah-berani, pandai memimpin massa dan membangkitkan bewuste massa aksi.

Sebagai umpama lihatlah; perjuangan di Tiongkok dulu, pergerakan di Mesir, pergerakan kaum proletar di Eropa. Di semua negeri itu tidaklah semua orang harus menjadi anggota dulu terus baru bisa bergerak. tapi cukup tampil satu partai pelopor yang berjalan dimuka mmemanggul bendera; di Mesir dulu ada partai Waft, di Tiongkok ada Kuo Min Tang, di dalam pergerakan kaum proletar ada De Internationale. Partai-partai seperti itulah yang memimpin massa aksi.

Oleh karenanya buanglah jauh jauh perkiraan yang salah itu, bahwa kita baru bisa bergerak bilaman seluruh rakyat terlebih dahulu masuk menjadi anggota. tapi cukuplah para Marhaen yang paling bewust, sadar dan radikal itu yang harus bergabung di dalam suatu partai pelopor yang gagah-berani. Marhaen-marhaen yang paling bersemangant, Marhaen-marhaen yang paling berkemauan, Marhaen-marhaen paling sadar, paling berani, paling keras hati ~ Marhaen-marhaen itu sudah cukup untuk menggerakan massa-aksi yang hebat dan bergelora serta yang datang pada kemenangan. Satu partai pelopor? Ya, satu partai pelopor saja, tidak dua, tidak tiga, cukup satu saja partai yang terbaik !

Memang lebih dari satu pelopor akaan membingungkan massa; lebih dari satu komandan akan mengacaukan tentara. Dalam sejarah di dunia pun menunjukan bahwa dalam tiap-tiap massa aksi yang hebat hanya ada satu partai saja yang menjadi pelopor  berjalan dimika sambil mengibarkan bendera. Dan partai-partai atau perkumpulan-perkumpulan lainnya mengikut dari belakang. Ikut berjuang, ikut memimpin akan tetapi tidak menjadi komandan dari seluruh massa-aksi pergerakan, melainkan kepanjangan tangan dari komando sentral yang dipegang oleh partai pelopor tadi. Pada saat " historische-momenten" menurut sejarah dunia ada satu partai yang dianggap oleh massa "itulah laki-laki dunia, marilah mengikuti laki-laki dunia itu"

Tetapi partai-partai mana yang bisa menjadi partai pelopor di dalam massa aksi kita? Jawabnya adalah partai yang cocok kemauannya dengan kemauan kaum Marhaen, partai yang segala-galanya sesuai dengan kemauan natuur, partai yang memikul natuur dan terpikul oleh natuur. Partai yang demikian itulah yang bisa menjadi komandannya massa aksi kita, partainya kaum Marhaen yang radikal, partai yang tahu persis kapan harus bertindak, bergerak dan menyerang musuh-musuhnya. Massa selamanya radikal, oleh kareanya Partai pun harus radikal . Tetapi partai tidak boleh pula mengira bahwa ia dengan "anarcho-syndikalisme" lantas jadi pemimpin massa. Partai harus memerangi dua haluan: berjuang memerangi haluan reformis dan berjuang memerangi haluan "anarcho-syndicalist"

Deskripsi dari partai tersebut di atas adalah partai yang tidak lemah dan tidak juga arogan, melainkan "konsekwen-radikal" yang berdisiplin. Partai seperti demikianlah yang bisa menjadi partai pelopor. Masyarakat sendiri akan menjatuhkan hukumannya sendiri kepada partai-partai yang tidak demikian, partai-partai yang tidak baik, tidak becus, tidak jelas. partai-partai seperti itu akan didorong kebelakang menjadi partai gurem atau akan sama sekali dihapus lenyap dari muka bumi. Oleh karena itu Hai Kaum Marhaen, hati-hatilah! Awas, awaslah! di dalam memilih partai!. Pilihlah partai itu saja, partai yang sejalan serta sesuai dengan kaum marhaen (rakyat jelata = wong cilik) yang sesuai dengan syarat-syarat yang sudah digambarkan diatas tadi.

Partai yang demikianlah, partai yang bisa menunutun pergerakan rakyat jelata, partai yang bisa mengubah pergerakan rakyat jelata dari onbewust menjadi bewust, partai yang dapat memberikan konstruksi pergerakan rakyat jelata, partai yang mebikin jalan terang pada rakyat jelata terhadap apa yang dituju dan harus bagaimana caranya, menjelmakan pergerakan rakyat yang tadi sebelumnya onbewust menjadi gerakan massa aksi yang bewust dan radikal yang oleh karenanya dapat segera meraih kemenangan. Partai yang demikian itulah partai yang dibutuhkan oleh kaum Marhaen!***

PERAN DAN FUNGSI PARTAI POLITIK Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

0 komentar:

Post a Comment