Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Wednesday, March 14, 2012

KEKUASAAN DAN KEBOHONGAN

Kebohongan dari para elite penyelenggara negara sudah merupakan konsumsi rutin dan masuk dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, sekaligus secara fundamental merusak atau mencemari moralitas rakyat yang semula menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Bahkan, pada tingkat tertentu, akan sangat jarang para penyelenggara negara ini bisa tampil dan eksis kalau tidak terlebih dahulu menipu atau menebar kebohongan.
Cobalah, misalnya, pelajari janji-janji politik saat kampanye para calon pejabat publik (mulai dari presiden, para anggota parlemen, sampai pada kepala daerah), dan kemudian bandingkan dengan realisasi atau kebijakannya setelah menjabat. Pastilah umunya akan menyimpang. Dan, jangan heran kalau untuk menghindar dari kebohongannya, maka para pemimpin (elite politik) itu akan dengan canggih mengungkapkan keberhasilan dengan berbagai data dan argumen kebohongan yang direkayasa secara canggih. Parahnya lagi, walaupun masyarakat sudah mengetahui pemimpinnya berbohong, toh tetap dimaafkan. Inilah barangkali sebagai bagian dari konsekwensi masyarakat kita yang sering terjebak pada sifat dan sikap permisif.
Kondisi seperti itulah, barangkali, yang hendak diperjuangkan oleh para tokoh agama di negeri ini dengan mencoba melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan sekarang ini, dengan istilah kasar “melakukan kebohongan” – sebuah upaya untuk mengembalikan sistem nilai kejujuran sebagai panduan moral dalam mengelola bangsa ini. Sebab seharusnya kita menyadari bahwa tanpa desakan dan campur tangan para figur yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama itu untuk mengingatkan para penyelenggara negara, maka bangsa ini akan semakin mengalami demoralisasi publik sebagai konsekwensi dari jebakan kekuasaan politik yang sangat mapan.  
Namun persoalannya, mungkin lantaran tidak semua tokoh agama di negeri  ini bisa bebas dari kepentingan politik, sehingga pemerintah agak enggan (bahkan resisten) untuk menerimanya secara tulus dan lapang dada.

KEKUASAAN DAN KEBOHONGAN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

0 komentar:

Post a Comment