Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Wednesday, November 9, 2011

Pembangunan Sektor Pertanian di Sulawesi Tenggara


Program pembangunan pertanian di Indonesia pada hakikatnya adalah rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya sistem pertanian dan usaha-usaha pertanian yang berdaya saing, berkerakyatan dan terdesntralisir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan pertanian diarahkan kepada pencapaian tujuan pembangunan pertanian jangka panjang yaitu sektor pertanian sebagai andalan pembangunan nasional.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut dilakukan dengan berbagai cara yaitu: (1) menerapkan teknologi pertanian, (2) meningkatkan daya tawar petani terhadap pihak lain (kaitannya dengan penentuan harga), (3) memberikan bantuan modal kepada petani dalam bentuk mikro kredit dengan tingkat suku bunga yang rendah dan, (4) dukungan kebijakan yang lebih transparan dan berpihak kepada petani.
Sulawesi Tenggara merupakan salah satu propinsi di kawasan Indonesia timur yang memiliki lahan kering cukup luas, yang sebagian penduduknya menyandarkan kebutuhan hidup di bidang pertanian, sehingga pembangunan pertanian di daerah banyak ditekankan pada sektor tersebut. Sebagai prioritas utama dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani agar tercapai kesejahteraan di pedesaan melalui uipaya dan strategi yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Salah satu komoditas yang sesuai dikembangkan di Sulawesi Tenggara adalah padi sawah. Padi sawah termasuk salah satu komoditas yang dapat memberi peranan bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara. Perkembangan budidaya ini mempunyai prospek yang cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengurangan impor dan peningkatan ekspor non migas.
Berhasil tidaknya petani pengusahakan usahanya, sangat terpengaruhi oleh faktor fisik, teknis, ekonomi, serta faktor tatalaksana yang dijalankan. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain serta menentukan tinggi rendahnya produksi yang bisa tercapai.
Salah satu faktor yang berperan dalam tinggi rendahnya produksi adalah tenaga kerja karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi penunjang utama. Asumsi selama ini walaupun jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usah aproduksi meningkatkan jumlah produksi yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain jika tidak ada peningkatan jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap namun Irawan dan Suparmoko (1987) mengatakan bahwa meskipun jumlah tenaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kuantitas dan efisiensi dari tenaga kerja itu menjadi lebih baik, maka terjadi peningkatan produksi.
Untuk tetap meningkatkan produksi tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting. Khusus tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan pengalaman berusaha tani baik tenaga kerja keluarga mampu di luar keluarga. Namun kemampuan untuk bekerja seseorang terutama sangat dipengaruhi oleh keadaan kesehatan, gizi dan lingkungannya.
Sedangkan kecakapan, keterampilan dan keahlian dipengaruhi oleh tingkat pendidikan baik formal maupun informal. Di samping itu semakin tinggi tingkat upah, maka semakin tinggi kemampuan seseorang untuk bekerja atau menawarkan tenaga kerjanya (Irawan dan Suparmoko, 1992).
Besarnya peranan tenaga kerja keluarga dalam usahatani padi sawah ini sekaligus dapat menekan biaya produksi, ini berarti penggunaan tenaga kerja keluarga merupakan alternatif terbaik. Apabila petani kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. Namun demikian penggunaan tenaga kerja tidak semuanya dapat dipenuhi oleh tenaga kerja keluarga karena pada saat tertentu ushaatani padi sawah memerlukan tambahan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga.
Bagi seorang pengelola uahatani padi sawah haruslah mengetahui potensi yang ada dalam keluarganya. Hal ini penting dalam memutuskan tambahan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Akan tetapi potensi yang ada tersebut haruslah ditunjang oleh keterampilan tertentu, jadi bukanhanya jumlahnya yang menentukan akan tetapi kualitasnya ikut berperan.
Bagi seorang pengelola usahatani padi sawah haruslah mengetahui potensi yang ada dalam keluarganya. Hal ini penting dalam memutuskan tambahan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Akan tetapi potensi yang ada tersebut haruslah ditunjang oleh keterampilan tertentu, jadi bukan hanya jumlahnya yang menentukan akan tetapi kualitasnya ikut berperan.
Pembagian atau alokasi tenaga kerja adalah sangat penting bagi seorang petani padi sawah. Hanya alokasi pekerjaan yang baik yang merupakan jaminan baginya untuk memperoleh hasil yang tinggi bagi tenaga kerja keluarga. Alokasi yang merata sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang ada akan dapat mengurangi tenaga kerja di luar keluarga.

Pembangunan Sektor Pertanian di Sulawesi Tenggara Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

1 komentar: