Kesejahteraan Rakyat, Antara Cita dan Realitas

Tuesday, November 8, 2011

Kembali Ke Peradaban Rabbani


Rasa malu sudah hilang di negara ini, Kaum wanita tak lagi risih membuka auratnya. Anak-anak sekolah tak lagi takut bergaul bebas dengan laan jenisnya. Media cetak dan televisi sudah berani menayangkan adegan-adegan porno.
Kejujuran juga sudah langka di negeri ini, korupsi nyaris terjadi di semua lapisan masyarakat, dari pegawai rendahan hingga pejabat teras, dari prajurit sampai komandan. Kecurangan juga sudah meraja rela, kontes pemilihan kepala daerah kerap menjadi ajang kecurangan pihak-pihak yang berambisi. Persatuan pun sudah pecah berbagai kelompok masyarakat Muslim saling menghujat dan menjatuhkan, partai-partai islam tak pernah bisa bersatu.
Pendek kata, nilai-nilai peradaban Islam tak mendominasi di negara ini. Terasa tapi tak kentara, terlihat tapi samar-samar. Yang memprihatinkan, kaum muslim yang seharusnya pengusung nilai-nilai peradaban Rabbani, justru menjadi perusaknya. Padahal, secara fitrah mereka sudah dimuliakan oleh Allah SWT sebagai kaum yang bertugas menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka.
Lalu mengapa peradaban mulia itu tak kentara terasa di negara ini?.. mengapa segala aturan yang diembel-embeli syariat Islam berubah menjadi momok bagi masyarakat?.. mengapa kita begitu gampang dipecah belah dan dibuai oleh kenikmatan dunia?..
Bukankah secara statistik jumlah kaum muslim di negara ini jauh lebih banyak, bukankah jumlah masjid dan mushola sebagai pusat peradaban di negara ini begitu banyak, bukankah sebagian besar pemimpin negara ini beragama Islam.
Kita harus hijrah, mulailah dari diri sendiri, keluarga, lalu kobarkan nilai-nilai peradaban Rabbani itu keseluruh negara.

Kembali Ke Peradaban Rabbani Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Realitas Sosial

2 komentar: