Rasa malu sudah hilang di negara ini, Kaum wanita tak lagi risih
membuka auratnya. Anak-anak sekolah tak lagi takut bergaul bebas dengan laan
jenisnya. Media cetak dan televisi sudah berani menayangkan adegan-adegan
porno.
Kejujuran juga sudah langka di negeri ini, korupsi nyaris terjadi
di semua lapisan masyarakat, dari pegawai rendahan hingga pejabat teras, dari
prajurit sampai komandan. Kecurangan juga sudah meraja rela, kontes pemilihan
kepala daerah kerap menjadi ajang kecurangan pihak-pihak yang berambisi. Persatuan
pun sudah pecah berbagai kelompok masyarakat Muslim saling menghujat dan
menjatuhkan, partai-partai islam tak pernah bisa bersatu.
Pendek kata, nilai-nilai peradaban Islam tak mendominasi di negara
ini. Terasa tapi tak kentara, terlihat tapi samar-samar. Yang memprihatinkan,
kaum muslim yang seharusnya pengusung nilai-nilai peradaban Rabbani, justru
menjadi perusaknya. Padahal, secara fitrah mereka sudah dimuliakan oleh Allah
SWT sebagai kaum yang bertugas menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan
mereka.
Lalu mengapa peradaban mulia itu tak kentara terasa di negara ini?..
mengapa segala aturan yang diembel-embeli syariat Islam berubah menjadi momok
bagi masyarakat?.. mengapa kita begitu gampang dipecah belah dan dibuai oleh
kenikmatan dunia?..
Bukankah secara statistik jumlah kaum muslim di negara ini jauh
lebih banyak, bukankah jumlah masjid dan mushola sebagai pusat peradaban di
negara ini begitu banyak, bukankah sebagian besar pemimpin negara ini beragama
Islam.
Kita harus hijrah, mulailah dari diri sendiri, keluarga, lalu
kobarkan nilai-nilai peradaban Rabbani itu keseluruh negara.
mantap...................!!!!!!
ReplyDeleteupdete terus postingannya......!!!!!!
ReplyDelete