Semakin meningkatnya perkembangan perekonomian sosial
masyarakatdan, Volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan terutama dibidang
sosial ekonomi yang sangat bersentuhan langsung dalam peningkatan kehidupan
yang lebih sejahtera.
Perihal bidang seksi Pembangunan Masyarakat Desa (PMD)
perencanaan program, pengendalian dan pembangunan masyarakat setiap melakukan
aktifitas dalam kerangka satuan organisasi resmi Pemerintahan berpedoman pada aturan
yang telah terstruktur.
Persoalan penguatan sistem pembangunan ekonomi social
masyarakat yang partisipatif serta mengembangkan kelembagaan kerjasama serta
koordinasi berdasarkan visi misi dan strategi pembangunan dalam mengelola
sumber daya dan mengatasi masalah masyarakat ada beberapa hal langkah yang
ditempuh :
1.
Peningkatan Kapasitas
Masyarakat dan Kelembagaan
2.
Pelembagaan sistem
pembangunan partisipatif
3.
Pengefektifan fungsi dan peran
pemerintahan local.
4.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas prasarana sarana sosial dengan ekonomi masyarakat
5.
Peningkatan dan pemgembangan
jaringan kemitraan dalam pembangunan
Dalam pencapaian strategi pembangunan yang baik,
penguatan sistem pembangunan menjadikan semua yang terkait, baik pelaksana
pembangunan maupun sarana pencapaian pembangunan sosial ekonomi masyarakat
secara keseluruhan menjadi sasaran penguatan yang berhasil.
PMD adalah sepatutnya
menjadi prioritas pembangunan. PMD adalah patut dan perlu menjadi prioritas
pembangunan nasional dan pembangunan daerah di negara
berkembang terutama Indonesia. Hal ini tidak lain oleh karena
pembangunan yang utama dan terutama adalah pembangunan manusia
seutuhnya. Manusia yang perlu dibangun jiwa dan raganya itu
mayoritas adalah di desa. PMD adalah komprehensif. Sampai saat
ini definisi PMD masih diperdebatkan, misalnya apakah
Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) sama dengan Pembangunan Desa
(PD). Walaupun ada pendapat yang berbeda tapi
sepertinya ada kesesuaian/kesepakatan bahwa PMD adalah satu hal yang
komprehensif. Hal ini adalah oleh
karena ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan IPOLEKSOSBUDHANKAMLH (Idiologi, Politik, Sosial, Budaya,
Pertahanan Keamanan, dan Lingkungan Hidup) terkait dan
tercakup di dalamnya. Sekedar contoh: peranan pemerintah dalam perekonomian
dalam ekonomi makro juga diajarkan juga dijabarkan untuk PMD, begitu juga lingkungan
hidup dan dampaknya dengan seluruh indikatornya: ekologi, ekonomi, sosial
budaya, dan kelembagaan (institusi) dibahas tentu saja dengan unit analisis
desa. Memang PMD menuntut cakrawala pemikiran yang luas dan
komprehensif.
PMD adalah wacana global.
Penanggulangan kemiskinan dan perubahan sosial merupakan inti dari
PMD adalah memang merupakan masalah utama di negara
ke-3 menjadi topik seminar global dan banyak didiskusikan di
banyak negara (terus terang pengetahuan mengenai PMD inilah yang
membuat saya melanglang buana ke Amerika, Australia, Swedia,
dan Jerman Barat, dan juga ke negara-negara Asean menjadi pembicara
atau peserta pertemuan ilmiah yang dikoordinir badan-badan
internasional).
Yang paling tahu PMD
adalah masyarakat desa. Sering dilupakan bahwa kearifan tradisional telah
ratusan tahun menjadi benteng yang kokoh dari warga desa. Kita
tahu ada ”lubuk larangan” di Madina Natal yang banyak membantu masyarakat, kita
tahu (baru tahu) bahwa rumah tahan gempa telah lama diketahui masyarakat desa,
kita tahu setelah pengalaman dilanda gempa. Intuisi adalah salah
satu cara mendapatkan kebenaran bukan hanya melalui metode
riset saja, inilah ilmu yang perlu diketahui para peneliti.
Perencanaan PMD perlu
disusun dengan MMP-D. Perencanaan PMD perlu disusun dengan cara “joint
planning” (penggabungan top down dan bottom up planning) oleh seluruh
pemangku amanah (stakeholders) desa. Orang desa dan orang luar desa/orang atas desa
perlu duduk bersama dalam musyawarah mufakat pembangunan desa. Bersama menentukan
idaman dan harapan, bersama menentukan hambatan mencapai
idaman dan harapan, bersama menemukan usul/saran dan
bersama pula menentukan implementasi (siapa mengerjakan,
apa, kapan, dan bagaimana).
0 komentar:
Post a Comment